Ada satu kisah menarik yang akan saya uraikan pada tulisan
saya ini, yaitu kisah ketika antoni robbin seorang motivator no 1 dunia sewaktu
melemparkan pertanyaan ke seluruh audiens nya, siapa yang ingin punya
penghasilan 1 miliar perbulan ? maka serentak seluruuuuh audiens mengacungkan
jari tangannya, akan tetapi setelah seluruh audiens mengancungkan jari
tangannya antoni robbin melanjutkan pertanyaanya sengan sebuah pernyataan, “tapi
dengan cuci darah seminggu sekali,,,” kawan kawan tau apa yang terjadi setelah
antoni robbin mengatakan seperti itu ??? iya,, benar,, serentak pula seluruh
audiens menurunkan tangannya, bahkan sampai tak ada lagi yang terlihat dari
seorang audien yang masih mengancungkan jarinya.
Mungkin ketika saya gambarkan penyakit apa yang harus
diderita saat dikatakan “tapi dengan cuci darah seminggu sekali” saya yakin
penyakit itu tergambar dalam fikiran teman-teman, tetapi apa yang terjadi ?
audiens justru lebih mementingkan kesehatannya bila dibandingkan dengan
banyaknya harta yang akan ia miliki ketika memiliki penghasilan 1 miliar
perbulan.
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah,, kita sejatinya adalah
orang yang KAYA, bukan MISKIN !! kalopun ada orang yang mengatakan saya MISKIN,
hanya orang yang kurang cerdas saja yang mengatakan demikian. Pada dasarnya
MISKIN dan KAYA itu hanyalah sesuah persepsi kita pada seseorang, kita bisa
menilai berdasarkan pada apa yang tampak dan pada apa yang tak tampak, saya
berikan contoh lagi, saya pernah ditanya oleh seorang teman, mas kasihan ya ?
orang itu miskin banget,, tapi kemudian saya jawab “ justru lebih kaya dia
daripada kamu ? kemudian dia menjawab, lho kenapa ? mas Tanya kamu, apa kamu lihat dia mengeluh ? atau
mungkin dia pernah mengeluhkan keadaannya kepadamu ? kalau tidak pernah, itu
tandanya kehidupan mereka cukup bahkan lebih,, jika mereka merasa kurang maka
sudah pasti dia mengeluh.” Benar kan
saya jawab seperti itu ya ? kemudian teman-teman tau apa jawaban dari teman
saya ? ia jawab, jadi kuncinya itu di mengeluh itu ya mas ? kalo dia tidak
mengeluh berarti cukup atau kaya, kalo mengeluh berarti kurang atau bahkan
miskin, trus kalo ada orang yang kaya yang mengeluh, gimana mas ?? jawabannya
saya yakin temen-temen mengetahuinya.
Saudaraku ,,, “ seorang ustadz pernah memberikan sebuah
ilustrasi dari sebuah hadits “ bahwa seluruh
keindahan dan isi dunia tak lebih dari patahan sayap nyamuk “. Lho kenapa
bisa begitu? Atau mungkin, mengapa kok demikian ? jadi begini, mungkin
teman-teman pernah mendengar peristiwa isra’ dan dimi’rajkannya Nabi Muhammad
saw. Jadi tatkala Nabi di Mi’rajkan kelangit ketujuh, pada keberangkatan meninggalkan
masjidil aqsa, nabi selalu menoleh kearah bumi kita, Bumi yang awalnya besar
semakin jauh dilihat semakin kecil, hingga besarnya tak ubahnya seperti patahan
sayap nyamuk. Maka dari itu saudaraku,
saya menyeru kepada kalian untuk ayo kita harus menganggap bumi ini kecil, dengan
cara kita pandang ia dari jauh melalui mata hati kita, jangan pernah bersedih
karena kehilangan keindahan dunia, ataupun karna tidak mendapatkan keindahan
dunia, tapi bersedihlah jikalau sampai hari ini kita masih sering mengeluh yang
membuat Allah menjadi jauh dari diri kita sehingga menyebabkan kasih sayang
Allah kepada kita melebihi langit dan bumi terasa jauh dan tak akan pernah kita
dapatkan. Wallahu a’lam bisshawab. .