Rabu, 27 Februari 2013

Kerinduan


Rasanya tak mudah meluapkan tiap-tiap yang kurasa. Rindu ini tampaknya menjadi tumpukan yang berdebu, telah begitu usang. Wajahnya tak mampu ku lukis walau sudah dalam-dalam ku bayangkan. Aku selalu tak mampu membentuk bayangnya. Hhhhhhhhhhhhh…
Ku menghela nafas disela hujan yang mengguyur bumi, seakan mengerti bahwa aku merasakan kesedihan hebat yang rasanya mengguncang jiwa. Padahal aku saja tak mampu menggambarkannya dalam angan, namun mengapa rindu ini seakan merobek jiwaku, menghentak tiap-tiap rasaku.
Seperti biasa langkah kaki mengajakku tuk mencari satu titik terang di penghujung sana. Aku menuju kesuksesan yang Allah sediakan pada tiap makhlukNya, tinggal jalan mana yang hendak kita lewati, jalan yang baik atau yang tidak seharusnya.
“Assalamu’alaikum hujan” sapaku pada tetesan langit, sang penyejuk penuh arif. Ia tak pernah menyalahkanku karena selalu bercerita padanya tentang apa-apa yang kurasa, apa-apa yang ku alami. Ia  kini jadi sahabat baruku, ku mencurahkan padanya. Menganggap ia sebagai sandaran ku, walau ia tak mampu menjawab tapi itu cukup untukku, melegakan sedikit sesakku. Aku memang jiwa tertutup yang tak mampu  dengan mudah utarakan sesuatu yang menggedor pintu hati tuk tertumpahkan, aku hanya mampu diam, tak bicara dan hanya mampu jalan ditempat. Ya begitulah aku.
Aku utarakan maksud hati yang mulai merindu seseorang dalam dekapan ukhuwah yang berada pada satu ikatan tarbiyah.
***
Setidaknya tegakku di waktu Dhuha-Nya mampu menenangkanku dalam rindu kemarin yang masih berbekas hingga kini, mataku saja masih terpancar sinar terekam memoriku atas apa yang ku rasa kini.
“Sungguh kutahu Ya Rabbana ku tak pantas tuk mengeluh walau hanya secuil. NikmatMu tiada mampu menyaingi dengan apa yang Kau berikan padaku. Tapi, ku hanya mampu mengadu padaMu atas angan yang kurasa tiap kali ku mengangankannya dalam ingatan, mencoba merasakan hangatnya dalam candaan bersamanya, Sungguh ya Rabb, ikhlaskanlah hati ini atas TakdirMu agar ku mampu melenggangkan langkah kembali tuk merajut mimpi dalam cintaMu, meraih ridha dalam senyum dibingkai takdir”
Kadang ada sedih di hatiku, aku tak begitu mengenalnya, aku hanya tau sedikit akan perangai dan sikapnya, apa makanan kesukaannya, apa hobinya, namun ku tau Allah pasti punya rencana kuat kenapa aku tak harus mengetahui itu, aku yakin inilah yang terbaik dari-Nya.
Hari ini hujan kembali turun.
04.00

***
kasih…
Saat jiwa ini mencoba menilik bagaimana rautmu, ku hanya mendapatkan keburaman yang makin tak jelas. Mengapa ya ? Padahal aku hanya berusaha tuk melukiskan wajahmu dalam kanvas imajinasiku.
Ku hanya ingin kau ada dalam khayal, itu saja.
Namun, nampaknya Allah tak mengizinkannya.
Aku tak sama sekali mampu
Hhhmmm…
Namun, biarlah apa yang terjadi kini berdasarkan ingin-Nya.
Karena, bukankah rencana-Nya adalah yang terbaik untuk jiwa ini?
Maka itu, ku cukupkan rindu ini teruntukmu
dengan iringan doa khusus untukmu, dari aku pengagummu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar