Rasanya tak mudah
meluapkan tiap-tiap yang kurasa. Rindu ini tampaknya menjadi tumpukan yang
berdebu, telah begitu usang. Wajahnya tak mampu ku lukis walau sudah
dalam-dalam ku bayangkan. Aku selalu tak mampu membentuk bayangnya.
Hhhhhhhhhhhhh…
Ku menghela nafas
disela hujan yang mengguyur bumi, seakan mengerti bahwa aku merasakan kesedihan
hebat yang rasanya mengguncang jiwa. Padahal aku saja tak mampu
menggambarkannya dalam angan, namun mengapa rindu ini seakan merobek jiwaku,
menghentak tiap-tiap rasaku.
Seperti biasa langkah
kaki mengajakku tuk mencari satu titik terang di penghujung sana. Aku menuju
kesuksesan yang Allah sediakan pada tiap makhlukNya, tinggal jalan mana yang
hendak kita lewati, jalan yang baik atau yang tidak seharusnya.
“Assalamu’alaikum
hujan” sapaku pada tetesan langit, sang penyejuk penuh arif. Ia tak pernah
menyalahkanku karena selalu bercerita padanya tentang apa-apa yang kurasa,
apa-apa yang ku alami. Ia kini jadi sahabat baruku, ku mencurahkan
padanya. Menganggap ia sebagai sandaran ku, walau ia tak mampu menjawab tapi
itu cukup untukku, melegakan sedikit sesakku. Aku memang jiwa tertutup yang tak
mampu dengan mudah utarakan sesuatu yang menggedor pintu hati tuk
tertumpahkan, aku hanya mampu diam, tak bicara dan hanya mampu jalan ditempat.
Ya begitulah aku.
Aku utarakan maksud
hati yang mulai merindu seseorang dalam dekapan ukhuwah yang berada pada satu
ikatan tarbiyah.
***
Setidaknya tegakku di
waktu Dhuha-Nya mampu menenangkanku dalam rindu kemarin yang masih berbekas
hingga kini, mataku saja masih terpancar sinar terekam memoriku atas apa yang
ku rasa kini.
“Sungguh kutahu Ya
Rabbana ku tak pantas tuk mengeluh walau hanya secuil. NikmatMu tiada mampu
menyaingi dengan apa yang Kau berikan padaku. Tapi, ku hanya mampu mengadu
padaMu atas angan yang kurasa tiap kali ku mengangankannya dalam ingatan,
mencoba merasakan hangatnya dalam candaan bersamanya, Sungguh ya Rabb,
ikhlaskanlah hati ini atas TakdirMu agar ku mampu melenggangkan langkah kembali
tuk merajut mimpi dalam cintaMu, meraih ridha dalam senyum dibingkai takdir”
Kadang ada sedih di
hatiku, aku tak begitu mengenalnya, aku hanya tau sedikit akan perangai dan
sikapnya, apa makanan kesukaannya, apa hobinya, namun ku tau Allah pasti punya
rencana kuat kenapa aku tak harus mengetahui itu, aku yakin inilah yang terbaik
dari-Nya.
Hari ini hujan
kembali turun.
04.00
***
kasih…
Saat jiwa ini mencoba menilik bagaimana rautmu, ku hanya mendapatkan keburaman yang makin tak jelas. Mengapa ya ? Padahal aku hanya berusaha tuk melukiskan wajahmu dalam kanvas imajinasiku.
Saat jiwa ini mencoba menilik bagaimana rautmu, ku hanya mendapatkan keburaman yang makin tak jelas. Mengapa ya ? Padahal aku hanya berusaha tuk melukiskan wajahmu dalam kanvas imajinasiku.
Ku hanya ingin kau
ada dalam khayal, itu saja.
Namun, nampaknya Allah tak mengizinkannya.
Aku tak sama sekali mampu
Namun, nampaknya Allah tak mengizinkannya.
Aku tak sama sekali mampu
Hhhmmm…
Namun, biarlah apa yang terjadi kini berdasarkan ingin-Nya.
Karena, bukankah rencana-Nya adalah yang terbaik untuk jiwa ini?
Maka itu, ku cukupkan rindu ini teruntukmu
dengan iringan doa khusus untukmu, dari aku pengagummu…
Namun, biarlah apa yang terjadi kini berdasarkan ingin-Nya.
Karena, bukankah rencana-Nya adalah yang terbaik untuk jiwa ini?
Maka itu, ku cukupkan rindu ini teruntukmu
dengan iringan doa khusus untukmu, dari aku pengagummu…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar